Dalam kehidupannya, manusia berbuat dan beraktifitas untuk mendapatkan kebaikan baginya dan menghindari keburukan dan kerusakan, apapun jenis perbuatan dan aktifitas yang dipilih. Ibnul Qayyim menyatakan bahwa pangkal (mabda')dari seluruh aktifitas dan gerakan manusia adalah cinta (mahabbah) dan keinginan (iradah). Cintalah yang mendorong dan mengarahkan manusia untuk memilih jenis amal perbuatannya. Lebih lanjut beliau menjelaskan, bahwa mahabbah memiliki 4 materi utama, yaitu: 1. Cahaya (an-nuur), maka barangsiapa yang menghilangkannya, dia berada dalam samudra kegelapan. 2. Kehidupan (al-hayah), maka barangsiapa yang mengharamkannya, dia termasuk orang2 yang mati. 3. Obat penawar (as-syfa'), maka barangsiapa yang tidak memilikinya, halal bagi hatinya segala penyakit. 4. Kelezatan (al-ladzat), maka barangsiapa yang tidak merasakannya, seluruh hidupnya adalah penderitaan dan
kesakitan. Dari penjelasan ini, dapat kita pahami bahwa mahabbah merupakan materi utama dalam hati manusia.
PENGARUH CINTA Cinta adalah sesuatu yang fithri dalam hati manusia, ia merupakan santapan hati dan kesenangan jiwa. Dengan materi2 yang terkandung didalamnya, mahabbah akan memberikan pengaruh bagi manusia berupa : gairah hidup, kemanisan, kelembutan, kasih sayang, kedekatan hati, kebahagiaan, suka cita, kesedihan, kesusahan, kehilangan, rindu, menangis, tertawa, kelezatan dll yang serupa. Pengaruh2 inilah yang menjadikan hidup manusia terasa dinamis, penuh cita2, keindahan dan bertenaga. Wilayah cinta sangatlah luas, hanya manusia yg pernah merasakan yang mengerti dan memahami sesuai tingkatan cinta yg dimilikinya. Cinta yg demikian menjadi sangat relatif dan sensitif. Atas nama cinta, sesuatu yang berat menjadi terasa ringan, yg sulit tersa mudah, yang jauh menjadi dekat, perasaan takut menjadi aman dan kesedihan menjadi kegembiraan. Karenanyalah manusia berlomba2 dan kepadanyalah semua keinginan manusia kembali.
CINTA PALSU Cinta tidak selalu memberikan manfaat bagi manusia. Ada jenis cinta palsu yang hanya memberikan kenikmatan sesaat untuk kemudian menyengsarakannya dalam penderitaan tanpa akhir. Cinta yang sejati adalah cinta yg terpuji dan bermanfaat. Ia akan membawa pecintanya kepada hal2 yg memberikan manfaat di dunia dan di akhirat, inilah cinta yg menjadi pertanda kebahagiaan hidup manusia. Tanpa kemanfaatan dunia dan akhirat yg diberikan, cinta menjadi tercela dan hina, ia adalah cinta palsu, sebab ia merupakan alamat penderitaan dan kesedihan hidup manusia.
MANUSIA< MAKHLUQ BERAKAL Salah satu keistimewaan manusia dibanding makhluq Allah lain adalah akalnya. Dengan akal inilah manusia menjadi makhluk sempurna, yang dengannya nilai seorang manusia akan dilihat. Fungsi akal yang paling asasi adalah : "Mengklasifikasikan tingkatan perkara2 yang dicintai dan yang dibenci berdasar kekuatan ilmu dan daya nalar. Dan mendahulukan hal yg lebih dicintai dari dua hal yg sama2 dicintai, serta menghindarkan diri dari hal yang lebih dibenci dengan memilih yg lebih kecil kebenciannya dari dua hal yg sama2 dibenci, dng kekuatan sabar, keteguhan hati dan keyakinan". Untuk membuat akal tetap bisa menjalankan fungsinya dng benar, ia membutuhkan kekuatan pemahaman (quwwatul idraak) dan keberanian hati (syaja'atul qalbi). Kekuatan pemahaman akan membuat manusia memiliki ketajaman batin yg shahih, dia akan mengerti tingkatan pihak yg dicintainya, sehingga dia terhindar dari kesalahan identifikasi. Keberanian hati akan membantunya untuk memiliki kesabaran dan azzam dalam pembuktian pemahamannya. Maka, kebodohan, kurangnya penengetahuan, hinanya nafsu dan tiadanya kesabaran merupakan pangkal dari seluruh keburukan dan kesengsaraan hidup. Seseorang yg hidup (akalnya), berilmu dan memberikan nasihat bagi dirinya sendiri, tidak akan mendahulukan kecintaan kpd hal2 yg membahayakan, membuatnya menderita dan menyakitkannya. |