Cinta Buta



[postlink]http://gillaullikcreation.blogspot.com/2010/02/cinta-buta.html[/postlink]
Perasaan cinta adalah merupakan rahmat dan anugerah-Nya dan menjadi amanah bagi manusia sebagai khalifah dimuka bumi agar seluruh ciptaan-Nya selalu terjaga keberadaannya, serta eksplorasi ciptaan-Nya dapat bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia. Cinta diciptakan agar kita dapat saling mengasihi dan dapat menjalani kehidupan ini dengan mengutamakan sifat santun, bijaksana dan legawa. Tidak saling memaksakan kehendak, tidak bersikap dan bertindak hanya menuruti hawa nafsu apalagi sampai bantai membantai dan menghancurkan tatanan kehidupan.
Agresi Militer & Terorisme adalah perwujudan cinta yang terlalu berlebihan, mereka dibelengu oleh sebuah faham cinta yang salah kaprah dan membutakan. Sehingga aksi pembelaan-pembelaan yang mereka lakukan hanya membuat tidur mereka tidak akan pernah lelap dan tenang, aksi-aksi cinta mereka hanya akan merusak masa depan yang telah direncanakan. Mereka kira wujud cinta seperti itu menciptakan rangkaian mimpi-mimpi indah, seharusnya mereka tahu bahwa yang diperoleh hanyalah malapetaka. Bukan hanya kehancuran fisik akibat dari tingkah laku mereka, tetapi dapat pula berakibat menghancur-leburkan tatanan generasi penerus.
Duhai jiwa yang bergetar hebat,
Engkau atas namakan cinta
Senjata ditangan kepala tegak jumawa
Walau desing peluru bersatu dengan jiwa
Walau gelegar bom berpacu dengan nyawa
Duhai jiwa yang bergetar hebat,
Begitukah caramu untuk menjalin cinta
Banyak tangan kepala terpisah dari tubuh
Banyak bocah polos berkepala pecah
Banyak wanita terkapar bagai sampah
Berserakan berlumur darah di atas bumi
Seperti alas kaki yang tercecer disana sini
Duhai jiwa yang bergetar hebat,
Apakah itu kau sebut mencintai prinsip?
Apakah itu kau bilang mencintai visi misi?
Apakah itu kau kira mencintai hidup?
Mungkinkah cinta garis keras ini?
Membuat cintamu mekar bersemi?
Duhai jiwa yang bergetar hebat,
Tolong jangan lagi membuat tangis
Bukan hanya engkau yang menangis
Disinipun aku turut menangis tragis
Jika engkau bertanya padaku
Mengapa aku sampai menangis?
Sebab aku juga selayaknya kamu
Tiada pantas dibutakan cinta
Perasaan cinta yang membabi-buta, ekspresinya tentu akan menyimpang jauh dari kewajaran. Baginya aksi-aksi yang diperbuat adalah merupakan kewajiban, apabila ditinggalkan seakan tidak akan masuk surga. Seolah-olah ia berada di hamparan permadani luas bergambar bunga-bunga harum dan berwarna-warni. Dia berkeyakinan bahwa melangkah diatasnya pasti akan merasakan kelembutan, kemewahan dan kecerahan. Ia takkan pernah tahu bahwa itu hanyalah khayalan, hanyalah fatamorgana yang akan menghalangi pandangan-pandangan rasional. Semakin gelaplah akal pikiran sehatnya, yang ada hanyalah kecemburuan, kebencian dan kemarahan belaka.
Mencintai segala hal secara berlebihan dan menanggung cinta tanpa batas itulah cinta yang membutakan. Tanpa sadar telah diperbudak cinta, ia menjadi petualang cinta terlarang. Seluruh hidupnya mengalir kedalam cawan penuh anggur kemaksiatan, masa mudanya dihabiskan dengan berlumuran noktah hitam tanpa kemuliaan, ia membiarkan jiwanya bebas lepas bergumul dengan bisikan-bisikan setan.
Cinta yang membutakan akan menanggalkan cinta terhormat yang sesuai syariat-Nya, membawa kita berpacu mengejar-ngejar cinta yang tidak dianjurkan oleh agama-Nya. Menjauhkan kita dari petunjuk-Nya, tak akan pernah terlintas dalam pikiran kita untuk mencuci noda-noda kehinaan dan kenistaan yang erat menempel di dalam hati, dan hilanglah kemauan keras kita untuk melepaskan diri dari perangkap jaring-jaring nafsu kemaksiatan.
Cinta yang membutakan akan menuntun segala tindak tanduk dan lafadz kita menjurus pada ketidakwarasan. Sungguh bukan hanya di dunia saja bakal sengsara, tetapi diakhirat kelak akan mengerang di panggang api neraka.
Jangan biarkan diri kita terjebak pada lingkaran arena cinta yang membutakan. Sebab kita bukannya berpacu pada manfaat, tetapi cenderung berpacu dalam pelarian penuh dengan kemunafikan, keringat kita bercampur dengan debu kerugian, bukan saja kotor tetapi sungguh sangat berbau kemudhorotan.
Haruskah perjalanan hidup kita finis dalam keadaan kemungkaran? Naudzubillah, sebaiknya marilah kita berlomba-lomba di sirkuit Cinta Ilahi yang dipenuhi dengan garis-garis Rahmat lil Alamin. Insya Allah kita akan finis dalam keadaan khusnul khotimah.
Wahai pecinta,
Bukalah matamu dikala terbit fajar
Bangunkan hatimu saat adzan terdengar
Angin fajar tak kan membuatmu gemetar
Tegakkan niat tuk melangkah dalam sadar
Wahai pecinta,
Puaslah pandang matamu jelalatan
Jangan biarkan tubuhmu dalam kesesatan
Cukuplah wajahmu yang kini keriputan
Jadikan umur sebagai peringatan
Jadikan Islam merajut kesempatan
Sungguh sebuah kenikmatan yang luar biasa dan tiada duanya apabila memiliki cinta yang membuat tersadar dan terjaga dari belenggu-belenggu mimpi buruk. Segala bentuk cinta yang diharamkan tentu segera ditinggalkan. Jati diri yang telah terpedaya dan dibutakan oleh cinta akan beralih menuju ruang keimanan. Tubuh terasa segar dan terasa sejuk ketika berjalan-jalan dikebun kebenaran. Pikiran seperti berada di alam sebelum akhil baliq. Jiwa yang bergetar menjadi tenang dan rileks menikmati peristirahatan di villa kemakrifatan yang penuh dengan taman-taman keyakinan. Aliran darah yang bergejolak kembali normal, degup jantung kembali berirama seiring dengan alunan senandung ayat-ayat Ilahi. Subhanallah...