Komunikasi empatik



[postlink]http://gillaullikcreation.blogspot.com/2010/02/komunikasi-empatik.html[/postlink]
Salah satu keterampilan penting yang kita butuhkan dalam hidup adalah komunikasi. Kita menghabiskan sebagian besar jam jaga kita untuk berkomunikasi. Ketika orang lain berbicara, biasanya kita mendengarkan dalam salah satu dari empat tingkat: Pertama, kita mungkin mengabaikan orang itu dan benar-benar tidak mendengarkannya. Kedua, mungkin berpura-pura mendengarkan. Atau, ketiga, mendengarkan selektif; mendengar hanya bagian-bagian tertentu dari percakapan. Bisa jadi, yang keempat, kita mungkin mendengarkan atentif, menaruh perhatian dan memfokuskan energi pada kata-kata yang diucapkan. Dan, biasanya sangat sedikit yang pernah mempraktekkan tingkat kelima, yaitu mendengarkan empatik. 
Mendengarkan empatik adalah Anda masuk ke dalam kerangka acuan orang lain yang Anda dengarkan. Anda "memandang keluar" melewati kerangka acuan itu dan melihat dengan cara mereka. Anda mengerti paradigma mereka serta mengerti bagaimana perasaan mereka. Dan, inilah salah satu cara untuk membangun komunikasi yang penuh empati.

Mendengarkan empatik, adalah mendengar untuk mengerti. Anda berusaha lebih dahulu untuk mengerti dan untuk benar-benar mengerti. Membiasakan berusaha mengerti lebih dahulu memerlukan perubahan cara pandang yang sangat mendalam. Sebab, kebanyakan orang biasanya lebih dulu minta untuk dimengerti. Mereka mendengarkan tidak untuk mengerti tetapi untuk menjawab. Mereka menyaring segalanya melalui cara pandang mereka sendiri, lalu membacakan autobiografi dan pengalaman mereka ke dalam kehidupan orang lain. Dengan kata lain, mereka meresepkan kacamata mereka sendiri kepada semua orang yang berinteraksi dengan diri mereka.
Maka, dalam mendengarkan empatik, Anda tak hanya dituntut mendengarkan dengan telinga, tetapi lebih penting lagi, Anda juga harus mendengarkan dengan mata dan hati Anda. Perhatikan perasaan, perilaku dan makna dari lawan komunikasi Anda. Gunakan otak kanan sekaligus otak kiri. Anda harus memahami, berintuisi, sekaligus merasa.
Dengan mendengarkan empatik akan menambah deposito rekening kepercayaan orang lain terhadap Anda. Karenanya, mendengarkan empati sangat terapeutik. Ia bisa memberi oksigen psikologis kepada seseorang yang butuh perhatian sebenarnya. Setelah itu, Anda kemudian dapat berfokus pada pemberian pengaruh atau pemecahan masalah.
Mendengarkan empatik memang membutuhkan waktu. Tetapi tidak sebanyak waktu yang dibutuhkan untuk mundur kembali dan memperbaiki kesalahpahaman ketika Anda sudah jauh menempuh jalan yang salah. Karena Anda benar-benar mendengarkan, Anda menjadi dapat dipengaruhi. Dan menjadi dapat dipengaruhi adalah kunci untuk mempengaruhi orang lain. Lingkaran pengaruh Anda mulai meluas. Dan saksikanlah apa yang terjadi pada Anda. Semakin dalam Anda mengerti orang lain, semakin Anda
akan menghargai mereka, semakin hormat perasaan Anda kepada mereka. Menyentuh jiwa manusia lain sama juga dengan berjalan diatas "tanah suci".

Baru Berusaha Untuk Dimengerti
Berusaha lebih dahulu untuk mengerti, baru dimengerti. Dan, mengetahui bagaimana untuk dimengerti adalah point penting dalam mencapai solusi "menang/menang". Bila berusaha untuk mengerti memerlukan pertimbangan, maka Berusaha untuk dimengerti membutuhkan keberanian. Kita mendefinisikan kematangan keduanya sebagai keseimbangan antara keberanian dan pertimbangan. Karenanya, prinsip "menang/menang" memerlukan kadar yang tinggi dari keduanya.
Kebiasaan berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti adalah sesuatu yang dapat Anda praktekkan sekarang juga. Kali berikutnya Anda berkomunikasi dengan seseorang Anda dapat mengesampingkan autobiografi Anda sendiri dan dengan sungguh-sungguh Berusaha mengerti. Bahkan ketika orang tidak mau terbuka mengenai masalah mereka, Anda dapat bersikap empatik. Anda dapat merasakan hati mereka, luka mereka, dan memberikan respons kepada mereka.
Luangkan waktu bersama orang-orang terdekat Anda, satu dengan satu. Dengarkan mereka, pahami mereka. Lihat rumah mereka, kehidupan kerja, kehidupan sekolah, tantangan dan masalah yang mereka hadapi, lihat melalui mata mereka. Tambahlah deposito kepercayaan orang kepada Anda. Beri mereka udara.

Buat Diagnosis Sebelum Membuat Resep
Walau mengandung risiko dan sulit, berusaha untuk mengerti, adalah prinsip yang benar yang dimanifestasikan di banyak bidang kehidupan. Ia ibarat keharusan "mendiagnosis sebelum memberi resep". Anda tak akan percaya sedikit pun kepada resep dokter jika Anda tidak percaya akan diagnosisnya. Prinsip ini juga berlaku dalam penjualan. Penjual yang efektif berusaha lebih dahulu untuk mengerti kebutuhan, kekhawatiran, serta situasi pelanggan. Penjual amatir hanyalah menjual produk, tetapi penjual professional menjual solusi. Penjual professional belajar bagaimana mendiagnosis, bagaimana mengerti, serta belajar bagaimana menghubungkan kebutuhan orang dengan produk dan jasanya.
Jika Anda ingin berinteraksi secara efektif dengan "saya" (entah "saya" itu orang tua Anda, pasangan Anda, anak Anda atau teman Anda) Anda perlu lebih dahulu mengerti "saya". Dan Anda tak dapat mencoba mengerti tentang "saya" cukup dengan teknik saja. Jika "saya" merasakan Anda menggunakan teknik, saya merasakan sikap muka dua, bahkan manipulasi. "Saya ingin tahu mengapa Anda melakukan ini, apa motif Anda. Dan akhirnya "saya" tidak merasa cukup aman untuk membuka diri kepada Anda.
Kunci utama untuk pengaruh Anda bagi "saya" adalah tauladan Anda, tingkah laku Anda yang aktual, contoh Anda mengalir dengan sendirinya dari karakter Anda. Karakter Anda terus menerus memancar, berkomunikasi. Dalam jangka panjang, darinya "saya" secara naluri mulai mempercayai atau tidak mempercayai Anda dan juga usaha Anda kepada "saya".
Anda sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar membaca, menulis, dan berbicara. Akan tetapi sudahkan Anda belajar bagaimana mendengarkan?