Belajar Latte Art I: Pendahuluan
[postlink]http://gillaullikcreation.blogspot.com/2010/02/belajar-latte-art-i-pendahuluan.html[/postlink]
Ok, akhirnya setelah libur panjang akhir tahun (paling tidak untuk kebanyakan orang; saya bekerja di hotel, liburan malah justru jadi saat2 paling sibuk bagi saya ) kita kembali ke kehidupan “normal” masing2.
Kali ini kita akan membahas tentang salah satu topik favorit saya: Latte Art. Karena panjangnya, artikel mengenai latte art akan saya bagi menjadi beberapa bagian. Seperti yang pernah saya bilang dulu, biasanya tidak perlu waktu terlalu lama kok untuk mempelajarinya.
Kali ini kita akan membahas tentang salah satu topik favorit saya: Latte Art. Karena panjangnya, artikel mengenai latte art akan saya bagi menjadi beberapa bagian. Seperti yang pernah saya bilang dulu, biasanya tidak perlu waktu terlalu lama kok untuk mempelajarinya.
Sejarah Singkat
Terus terang saya tidak tahu siapa yang pertama kali menemukan teknik latte art (kalau ada yang tau tolong kasih tau saya ya? ), tapi teknik ini sudah sejak lama digunakan oleh barista2 di Italia untuk mengekspresikan kecintaan mereka akan kopi. Latte art kemudian dipopulerkan di Amerika oleh David Schomer, pemilikEspresso Vivace, Seattle, yang sekarang dikenal sebagai “Bapak Latte Art” di kalangan barista di Amrik sana. Salah satu buku pak Schomer “Espresso Coffee: Professional Techniques” yang pertama kali dicetak Juni 1996 sampai sekarang masih menjadi buku panduan yang amat baik bagi barista/calon barista profesional maupun penggemar kopi. Kalau ada waktu coba baca deh.
Apa Itu Latte Art
Latte Art adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gambar/pola/desain yang dibuat pada permukaan minuman berbasis espresso (lihat foto di atas). Teknik ini biasanya diterapkan pada cafe latte karena cafe latte mempunyai perbandingan susu dan foam yang paling mendukung.
Meskipun umumnya teknik ini diterapkan pada cafe latte, kita juga bisa menerapkannya pada cappuccino, cafe mocha, macchiato, atau minuman berbasis espresso lain.
Ada 3 macam teknik latte art:
- Free Pour Latte Art
Teknik ini adalah favorit saya dan satu2nya teknik yang akan dibahas di artikel ini karena dilakukan hanya dengan cara memanipulasi jatuhnya susu+foamyang dituangkan ke atas espresso. Bisa dikatakan hampir tidak ada waktu tambahan yang diperlukan untuk membuatnya sehingga turunnya suhu kopi saat disajikan dapat diminimalisasi. Kopi lebih enak disajikan hangat kan?
Pola yang populer adalah rosetta (daun; seperti foto sebelah), heart, dan apel. - Etching
Dilakukan dengan cara menggambar pola di atas permukaan crema dengan alat/bahan tambahan seperti stensil, sirup, bubuk kopi/coklat, dsb; setelah susu dituangkan.
Teknik ini relatif lebih mudah dipelajari tapi saya justru tidak mempelajarinya secara serius karena menurut saya kerepotan yang ditimbulkan tidak sebanding dengan kepuasan yang didapatkan. Lagipula makin lama kita utek2 kopinya makin dingin kan?
Tapi ini pendapat saya pribadi lho.. - Gabungan kedua teknik di atas
Apalagi yang ini. Hehehe...