Hidup Hanya Sekali, Nikmatilah...!



[postlink]http://gillaullikcreation.blogspot.com/2010/02/hidup-hanya-sekali-nikmatilah.html[/postlink]
Bagi kita orang Indonesia agama adalah segala-galanya. Hidup boleh susah tetapi iman harus dipelihara apapun agamanya apapun kepercayaannya. Kita percaya akan adanya hari penghakiman dimana kita semua akan menjalani sidang penentuan, apakah akan masuk sorga atau masuk neraka. Semua ditentukan oleh kadar keimanan kita selama kita hidup di dunia. Kalau memenuhi syarat masuk sorga maka akan senanglah kita karena sorga adalah tempat terindah dengan segala kebutuhan tersedia. Sedangkan kalau kita mampunya cuma masuk neraka, wah bakalan berteman dengan iblis di tempat yang paling tidak nyaman. Pokoknya jangan sampai masuk neraka. Hidup harus lurus saja, jangan bengkok karena takutnya nanti berdosa jadinya masuk neraka.Kalaupun hidup tak dapat dinikmati saat ini tetapi ada saatnya nanti kita bisa hidup bahagia. Bagi kita kematian bukan dianggap sebagai akhir dari kehidupan karena akan ada kehidupan setelah kematian. Di sorga, harapannya...

Bagi masyarakat Barat yang kebanyakan semakin mengedepankan akal daripada iman maka konsep kehidupan setelah kematian adalah konsep yang tidak masuk akal mereka. Mati ya mati, the end. Tidak ada kehidupan setelah kematian. Itu hanyalah akal-akalan manusia saja yang takut dalam menghadapi kematian dan menciptakan agama lengkap dengan cerita kehidupan setelah kematian. Karena itulah kita sering mendengar ungkapan, hidup hanya sekali makanya harus kita nikmati. Konotasinya memang negatif. Apalagi kalau cara menikmati hidup yang hanya sekali itu berupa hura-hura, seks bebas, minuman keras yang memabukkan, obat-obatan terlarang dan hal-hal negatif lainnya. Tetapi di lain sisi prinsip itu ada juga baiknya.Manusia jadi lebih menghargai hidup karena hidup hanya sekali. Hidup sangat berharga jadi harus bisa dinikmati dengan menciptakan standar hidup yang lebih tinggi, lebih nyaman dan aman, dari generasi sebelumnya. Hidup juga harus dijaga, jangan cepat mati, karena harus bisa dinikmati selama mungkin.

Menghargai hidup, itu inti dari kehidupan sebenarnya. Di negara Barat seperti Amerika yang kebanyakan masyarakatnya bersandar pada akal manusia, ilmu pengetahuan dipakai untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Ditemukan atau dikembangkan teknologi-teknologi untuk membantu manusia menikmati hidupnya.Jadinya hidup terasa mudah dan nyaman. Untuk membantu manusia lebih lama menikmati hidup maka di bidang medis ditemukan teknologi untuk itu. Dari hal obat-obatan sampai teknologi cangkok jantungdikembangkan semua bermuara kepada memperpanjang usia manusia. Juga sistem bantuan darurat bagi yang memerlukan. Kalau ada yang perlu, cukup menelepon nomor 911, sebutkan situasi darurat kita, juga alamat yang jelas, maka dijamin dalam waktu sangat singkat akan datang ambulans, mobil pemadam kebakaran dan polisi. Itu semua karena masyarakat di sini sangat menghargai kehidupan. Kualitas hidup dan lamanya hidup manusia terus dikembangkan untuk semua orang, siapapun mereka, darimana pun mereka berasal...

Inilah sumbangan positif dari prinsip hidup hanya sekali maka nimatilah selagi bisa. Prinsip yang walaupun kesannya negatif tetapi tidak ada salahnya dipakai untuk memajukan kualitas hidup. Kita hidup janganlah hanya berpikiran untuk mempersiapkan bekal supaya masuk surga. Tetapi kita juga perlu untuk menikmati hidup yang diberikan oleh Tuhan kepada kita saat ini. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kuncinya.Supaya kita bisa menikmati hidup di dunia yang fana ini...